Program pelatihan baca tulis al-Quran (BTQ) metode Yanbu’a Pondok Pesantren Pagipon telah dilaksanakan pada Senin, 19 Agustus 2024, di Aula Utama Pondok Pesantren Daarul Ahsan yang diikuti oleh 300 peserta. Kegiatan pelatihan metode Yanbu’a untuk guru pengajar al-quran secara resmi dibuka oleh K.H. Maman Lukman Hakim, M.A., selaku Pemimpin Pondok Pesantren Pagipon dan Daarul Ahsan.
Peserta pelatihan Metode Yanbu’a terdiri dari 109 guru Pondok Pesantren Pagipon dan Daarul Ahsan, 101 santri kelas akhir Pondok Pesantren Daarul Ahsan, dan 90 peserta umum perwakilan dari berbagai Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan umum di wilayah Jabodetabek dan Banten. Adapun pemateri pada pelatihan BTQ metode Yanbu’a ini, dipandu langsung oleh Abuya Romo K.H. Ulil Albab Arwani dan K.H. Muhammad Nashih.
Kegiatan pelatihan metode Yanbu’a ini dimulai dari pukul 08.15 wib sampai 17.00 wib. Para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir. Dialog interakt pada sesi tanya jawab antara peserta dan pemateri berjalan dengan cair dan sarat makna. Salah satu peserta pelatihan yang tidak ingin disebutkan namanya, saat ditanyai terkait kesan mengikuti pelatihan BTQ metode Yanbu’a, ia menyatakan bahwa pelatihan metode Yanbu’a ini sangat penting untuk dipelajari oleh setiap pengajar al-quran, saya pribadi mendapat banyak wawasan tentang tata cara membaca bacaan ayat ghorib, yang sebelumya saya tidak mengetahui hal tersebut. Ujar salah satu peserta pelatihan Yanbu’a.
Lebih lanjut tim ahsan media mewawancarai ketua pelaksana pelatihan BTQ Metode Yanbu’a. “Dewasa ini, banyak sekali metode-metode pembelajaran al-quran yang tersebar di Indonesia, akan tetapi kami selaku penyelenggara lebih memilih metode Yanbu’a karena beberapa alasan. Pertama metode Yanbu’a ini disusun secara sistematis dan langsung penerapannya pada ayat al-Quran, alasan kedua karena sanad keilmuan penyusun yang kredibel dan sampai pada Rasulullah Saw, karena penyusun merupakan putra sekaligus murid dari pada ayahandanya K.H. Arwani Kudus, sedangkan K.H. Arwani sendiri merupakan seorang murid dari pada Simbah K.H. Munawwir bin K.H. Abdullah Rosyad Krapyak Jogja. Semua ulama di Indonesia pasti sudah mengenal, bahwa simbah K.H. Muhammad Munawwir ini merupakan Maha Guru Al-Quran bagi seluruh ulama di Nusantara ini”. Ungkap Al-Ustadz Djejen Nahrowi selaku ketua pelaksana.
Pelaksanaan pelatihan BTQ metode Yanbu’a ini merupakan program khusus bidang Kurikulum Pesantren Pagipon, dengan tujuan agar para guru pengajar quran di lingkungan Pondok Pesantren Pagipon dan Daarul Ahsan dapat menggunakan metode yang seragam dalam mendidik dan mengajar al-quran kepada para santri.
Regards,
Ahsan Media